Senin, 20 Agustus 2018 - 09:03:11 WIB
Mengisi Kemerdekaan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Informasi - Dibaca: 206492 kali

KEMERDEKAAN merupakan kunci kemakmuran dan kesejahteraan. Maka kemerdekaan menjadi jembatan emas untuk menghadirkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Tidak ada kemakmuran dan kesejahteraan tanpa kemerdekaan. Maka setiap bangsa bangkit dan berjuang melawan hegemoni penjajahan, termasuk Indonesia. Untuk memerdekaan sebuah bangsa pun bukan hanya sekadar menghabiskan logistik dan logika. Tapi kemerdekaan harus direbut dengan air mata, darah, dan nyawa.

Lewat peluh dan darah para pendahulu yang membasahi bumi, kemerdekaan Indonesia tidak sebatas janji dan utopia. Ia memberi nyawa pada perang penindasan dan kebatilan sekaligus mengerahkan alamat permusuhan terhadap roh kolonialisme lewat nasionalisme. “Nasionalisme Indonesia adalah roh yang menginsyafi bahwa kita bagian dari masa depan dunia" ujar Soekarno. Karenanya nilai kemerdekaan pada momentumnya menjadi dasar teleologis untuk melahirkan otoritas yang menegasi sejarah perbudakan atas kaum yang beridentitas dan berkehendak bebas demi

terwujudnya masa depan yang penuh kepastian dan beradab

Maka 17 Agustus 1945 menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Jika sebelumnya bangsa Indonesia hidup dibawah jajahan Belanda dan Jepang. Tapi, sejak kemerdekaan diproklamirkan, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas, dan mandiri. Sebagaimana tercantum dalam amanat Pembukaan UUD 1945: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Maka kemerdekaan wajib disyukuri sebagai anugerah dan nikmat dari Allah Swt.

Cara terbaik dalam memperingati hari kemerdekaan adalah dengan mengisinya. Begitulah nasihat para tetua dan guru-guru kita. Diisi dengan apa? Untuk pertanyaan ini terdapat jawaban yang beragam, sesuai minat dan kepentingan masing-masing. Secara verbal, mungkin semuanya baik, tapi secara faktual belum tentu.

Kembali pada pertanyaan: bagaimana mengisi kemerdekaan? Rumusnya sederhana, mulailah dari diri kita masing-masing. Kita boleh saja berharap kebajikan dari orang lain. Tapi pada saat yang sama, seyogianya, muncul pula kesadaran bahwa harapan yang sama juga akan disematkan orang lain pada diri kita.

Mengisi kemerdekaan mulai dari diri sendiri, artinya komitmen untuk menguatkan karakter dengan bersikap, atau menunjukkan sikap yang terpuji. Kita bisa memulai dari hal-hal yang sederhana seperti bagaimana cara berbicara, cara menyampaikan pikiran melalui tulisan (di media sosial dan lain-lain), cara berjalan, dan semua hal yang biasa kita lakukan sehari-hari. Kalau semuanya kita lakukan dengan benar, tanpa mengusik kenyamanan orang lain, itulah hakikatnya karakter yang sesuai dengan jiwa kemerdekaan.

MERDEKA!!!!




Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)